Tabloid Pendidikan

Senin, 02 Juni 2025

Ideologi Pancasila, Hal Fundamental dalam ‘Asta Cita’

 



TABLOIDPENDIDIKANNEWS BANJARNEGARA - Salah satu hal fundamental dalam ‘Asta Cita’ adalah memperkokoh Ideologi Pancasila. Demikian disampaikan oleh Bupati dr Amalia Desiana saat menjadi Inspektur upacara memperingati Hari Lahir Pancasila tingkat Kabupaten Banjarnegara, Minggu (1/6/2025) di halaman kantor bupati.

“Dalam konteks Pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh Ideologi Pancasila, demokrasi dan hak azasi manusia,” kata Bupati Amel yang membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.

Memperkokoh Ideologi Pancasila, lanjutnya, berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai - nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ektrimisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi.



“Oleh karena itu melalui asta cita kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dan Pendidikan birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” serunya.

Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 ini mengangkat tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya". Tema ini mengandung pesan dalam mengenai pentingnya memperkuat fondasi ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Terlebih, di tengah zaman yang penuh tantangan global dan perbedaan pendapat.

Uacara bendera berlangsung khidmat. Untuk pemimpin upacara dijabat oleh Kapten Arif Waluyo (Kodim 0704), pengibar bendera dari Paskibra, Pembaca UUD 1945 dipercayakan pada Rieva (Dindikpora), pembaca doa Sigit (Kesra), sementara koor dibawakan oleh grup paduan PGRI Banjarnegara, didukung korsik Satpol PP serta Kodim 0704.

Peserta upacara meliputi unsur Forkopimda, Sekda, Kepala OPD beserta jajarannya, lembaga vertikal, perwakilan ormas keagamaan, organisasi pemuda, mahasiswa dan pelajar.

Usai upacara dilanjutkan dengan pengukuhan Paskibra 2025 oleh Bupati Banjarnegara.*** (Red).

Rabu, 28 Mei 2025

Sekda Indarto Launching Kick Off Tata Kelola Sekolah Berintegritas

 



TabloidPendidikanNews Banjarnegara - Sekretaris Daerah Banjarnegara Indarto mewakili Bupati Banjarnegara Amalia Desiana Melaunching Kick Off Tata Kelola sekolah berintegritas di Aula SMP 1 Mandiraja pada Selasa (27/5/2025).

Kick Off ditandai dengan penekanan tombol oleh Sekda Indarto beserta jajaran Forkompimda.


Launching ini di gelar untuk membangun komitmen terhadap penyelenggaraan pendidikan berdasarkan nilai integritas.

Inspektur Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, Kick Off Tata kelola sekolah berintegritas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan beritegritas yang di dukung dengan tata kelola yang akuntabel.

“Kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang mampu menghasiklan generasi berintegritas didukung dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel,” kata Agung .

Kick Off Tata Kelola Sekolah Berintegritas ini juga merupakan pilot project sebagai implementasi Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 45 Tahun 2019. 

“Saat ini baru dilakukan identifikasi awal melalui 2 sekolah percontohan yaitu SD Negeri 1 Krandegan dan SMP Negeri 1 Mandiraja, diharapkan kedepan bisa diikuti oleh sekolah lainnya,” lanjutnya.

Kegiatan ini kata Agung, juga akan dilakukan proses evaluasi secara berkala melalui pendampingan maupun penilaian serta didukung dengan adanya aplikasi Desa Antikorupsi Tata Kelola Sekolah Berintegritas (DESAKTI) untuk memudahkan monitoring dan evaluasi pemenuhan indikator implementasi Tata Kelola Sekolah Berintegritas di Kabupaten Banjarnegara.



Sekda Indarto pada kesempatan tersebut mengatakan, Integritas merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan tata kelola yang baik di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. 

Ia mengatakan, Pendidikan yang berintegritas tidak hanya membentuk peserta didik yang unggul secara akademis, tetapi juga membangun karakter yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. 

Indarto menambahkan, Membangun sikap antikorupsi bagi peserta didik dapat dilakukan melalui metode pembelajaran melalui insersi dalam berbagai mata ajar sehingga dapat mendorong peserta didik untuk membangun kebiasaan positif, dan bisa membekali pengetahuan tentang bahaya korupsi serta cara menghindarinya.

“Guru dan Tenaga Kependidikan harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam sikap perilaku. Satuan Pendidikan juga harus mampu mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan pendanaan Pendidikan,” kata Indarto.

Ia juga meminta kepada Satuan Pendidikan Pilot Project yaitu SMP Negeri 1 Mandiraja dan SD Negeri 1 Krandegan agar mampu mengimplementasikan secara baik dan konsisten setiap parameter dalam tata kelola sekolah berintegritas.

 “Saya berharap SMP 1 Mandiraja dan SDN 1 Banjarnegara menjadi percontohan bagi satuan pendidikan lainnya. Kepada seluruh satuan pendidikan di Banjarnegara juga harus mulai mempersiapkan berbagai komponen untuk mendukung terwujudnya ata kelola sekolah berintegritas,” katanya.(anhar)

Selasa, 27 Mei 2025

PGRI Kab. Banjarnegara gelar acara PGRI Awards hasilkan 34 finalis dalam pameran karyanya

 



TabloidPendidikanNews.com Pendidikan Banjarnegara - PGRI Kabupaten Banjarnegara menggelar acara PGRI Awards yang di dalamnya berisi Showcase dan Talkshow Pembelajaran Mendalam, Senin (26/5/2025) di Aula Rumah Guru PGRI Banjarnegara.


Kegiatan dibuka oleh Ketua PGRI Banjarnegara Heling Suhono, dilanjutkan dengan showcase atau pameran karya dan juga talkshow dari para pemenang.


Dalam sambutannya Heling mengaku optimis pendekatan pembelajaran mendalam dapat dilaksanakan dengan baik oleh para guru di Banjarnegara.


“Karya-karya mereka luar biasa ada yang judulnya K Pop yang artinya Kelola Pikiran Olah Perasaan yang ternyata dibuat guru Bimbingan Konseling, ada juga guru matematika yang dalam pembelajarannya mengangkat nilai afeksi dalam pembelajaran. Kegiatan ini sangat bagus karena sejalan dengan peran PGRI sebagai organisasi profesi. Kami berharap para pemenang nantinya dapat mengimbaskan karyanya kepada guru lain, untuk mendukung kegiatan Hari Belajar Guru, karena para guru memang harus selalu belajar. Bisa jadi kegiatan ini akan kita jadikan even tahunan” ujar Heling.




Koordinator kegiatan PGRI Awards Wahyuning Widhiati mengungkapkan kegiatan ini sangat luar biasa karena para peserta sebelumnya telah mengikuti kegiatan Roadshow Deep Learning dilanjutkan membuat karya berupa naskah best practice atau praktik baik dan juga membuat video implementasinya.


“Ada 34 finalis yang memamerkan karyanya, dan para pengunjung dapat berbelanja inspirasi di sana. Apa lagi pendekatan Pembelajaran Mendalam kan memang sedang trending, baru, sehingga para pengunjung dapat belajar dan terinspirasi di sana,” ujar Wahyuning.

Adapun terpilih sebagai para juara, dari jenjang TK: juara 1 Lisdiana Nurmiati dari TKIT Mutiara Hati Purwareja Klampok, juara 2 Nurul Annisa dari TK Pertiwi Kemiri Sigaluh dan juara 3 Jumilah dari TK PGRI Sirukun Kalibening.


Pada jenjang SMP, juara 1 Merdhenita Restuti dari SDN 2 Kaliajir Purwanegara, juara 2 Hesti Sulandari dari SDN 3 Kaliajir Purwanegara dan juara 3 Fifin Riyanti dari SDN 3 Pejawaran.
Jenjang SMP tampil sebagai juara 1 Asruriyati dari SMPN 1 Karangkobar, juara 2 Andi Riswanto dari SMP IPBS Tunas Bangsa Banjarnegara dan juara 3 Novinda Dian Puspito dari SMPN 3 Pagedongan.


Jenjang SMA/SMK, terpilih sebagai juara 1 Istiqomah dari SMKN 1 Bawang, juara 2 Muidah dari SMAN 1 Banjarnegara dan juara 3 Ismularti juga dari SMAN 1 Banjarnegara.
Para pemenang berhak atas uang pembinaan, piala serta piagam penghargaan dari PGRI Kabupaten Banjarnegara. (Red). 

Senin, 26 Mei 2025

Dawet Ayu Launching Varian Baru Moringa Oleifera, Punya Nilai Gizi Tinggi dan Bisa Cegah Stunting

 


TabloidPendidikan.com BANJARNEGARA - Dawet Ayu, minuman khas Banjarnegara, saat ini sudah dikenal seantero Nusantara dan memiliki rasa unik melaunching varian baru.

“Varian baru yang kami launching hari ini adalah dawet ayu Moringa Oleifera kalau orang jawa bilang itu daun kelor, varian baru ini diyakini  memiliki sejumlah keunggulan, yang jelas memiliki nilai gizi tinggi,” kata  Sekretaris Paguyuban Dawet Ayu Banjarnegara se Indonesia Fajar Maskuri saat Melaunching Varian Baru Dawet Ayu Banjarnegara sekaligus pelatihan pengolahan  dawet bagi para pedagang dawet di Aula Balai Kelurahan Argasoka, Banjarnegara , Senin (26/5/2025).

Ia menilai kelor itu memiliki kasiat yang luar biasa, seperti  kalsiumnya yang lebih tinggi dari susu, vitamin C nya lebih tinggi dari jeruk. 

Kandungan lainnya adalah Proteinnya  yang  tinggi bahkan lebih tinggi dari sumber protein yang lain, serta mengandung zat-zat  anti kangker.

Foto : Jurnalis TPN


Fajar Maskuri menambahkan, Dawet Ayu sebenarnya sudah memiliki kekhasan yaitu cita rasa, bahan baku dan tampilan penjualan.

Namun, seiring berjalannya waktu, Dawet Ayu juga terus  mengembangkan varian baru untuk menarik minat pelanggan yang lebih luas sekaligus memberikan dampak terhadap kesehatan serta bisa mencegah stunting bagi-anak-anak tidak hanya di Banjarnegara namun juga di Indonesia karena jaringan kita yang luas.

 “Jadi harapan kita varian baru ini kita persembahkan untuk kesehatan serta  untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak di Banjarnegara pada khususnya, dan  Indonesia pada umumnya,” lanjut Fajar.

Agar segera diproduksi secara massal, pada hari tersebut juga diberikan pelatihan dawet dengan varian baru ini  kepada paguyuban agar bisa segera di produksi.

Dalam memperoduksi varian baru ini, Pihaknya juga menggandeng dosen Universitas Jenderal Soedirman  yang sedang mengadakan pengabdian terkait dengan pengembangan dawet ayu Banjarnegara.

Fajar menambahkan, karena keterbatasan, pihaknya baru bisa mensosialisasikan kepada 30 pedagang dawet di sekitar Banjarnegara dan sekitarnya  yang terkoodinir dalam paguyuban dawet ayu Banjarnegara.

Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Tursiman memberikan apresiasi atas di launchingnya varian baru dawet ayu Banjarnegara.

Ia berharap varian baru dawet ayu yang menekankan kepada nilai kesehatan secara umum dan khusus bagi perkembangan anak-anak ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung visi dan misi pemerintah daerah Banjarnegaradi bidang kesehatan terutama bagi anak-anak yang rawan stunting.

Tursiman berharap, Varian baru pada dawet ayu ini dapat membuka peluang untuk mengembangkan produk pangan yang lebih beragam, memanfaatkan bahan lokal yang tidak biasa, dan menciptakan produk olahan yang unik dan memiliki berdaya saing.

“Varian baru pada dawet ayu ini dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pangan lokal, menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat serta tentunya mendukung pemerintah daerah di bidang kesehatan," katanya.

Kreativitas dalam menciptakan varian baru dawet ayu ini juga memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif. 

Karena menurutnya dengan inovasi produk seperti ini, UMKM Dawet Ayu bisa meningkatkan nilai jual, menarik lebih banyak konsumen, dan bahkan menjadi ikon lokal yang dapat mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah.

Dawet Ayu Banjarnegara sendiri sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024 yang diadakan di Taman Fatahillah, Jakarta Tua tahun 2024 lalu. 

Hadir dalam Launching tersebut ketua TimPenggerak PKK Banjarnegara Sahida Andinasari Wakhid serta sejumlah siswa -siswi SD di Kelurahan Argasoka.(Anhar)

Kunjungi Rizky, Calon Siswa Sekolah Rakyat di Banjarnegara, Gus Ipul Berdialog dan beri motivasi kepada Keluarga Rizky.

 



TabloidPendidikan. Com BANJARNEGARA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi rumah Muhamad Rizky Islami, di RT 03 RW 09 Kelurahan Krandegan Kecamatan Banjarnegara pada Minggu (25/5/2025).

Rizky putra dari Rustini adalah termasuk dalam desil satu atau keluarga miskin ekstrem dan menjadi salah satu calon penerima manfaat sekolah rakyat di Kabupaten Banjarnegara.

Orang tua Rizky yaitu Rustini bekerja sebagai buruh cuci di sekitar komplek rumahnya dengan penghasilan sekitar Rp.30 ribu hingga Rp50 ribu per hari.

Rustini yang seorang janda dan punya keterbatasan fisik ini juga harus menghidupi ke 3 anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Dalam kunjungannya tersebut Mensos Gus Ipul di damping Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana, Wakil Bupati Wahid Jumali dan kepala OPD terkait.

Ia juga melakukan dialog dan memberikan motivasi kepada risky melalui sekolah rakyat, sementara kepada Rustini Ia berjanji untuk memberdayakannya agar bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak.

“Pagi ini saya bersama Tim, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara dan jajaran kementrian sosial hadir di Banjarnegara untuk meninjau persiapan sekolah rakyat, dan pagi ini saya juga datang kepada calon siswa dan orang tua siswa sekolah rakyat yang berada di desil satu atau dalam istilah statistiknya adalah masuk dalam kategori miskin ekstrim," katanya.

Secara fisik, Rustini yang juga seorang Single Parent juga penyandang disabilitas dengan kondisi rumahnya yang hanya berukuran 2 x 3 meter untuk 4 anggota keluarga.

“Hal-hal seperti inilah yang mendapatkan atensi dari Presiden, Presiden Prabowo sungguh sungguh punya perhatian kepada keluarga yang memiliki putra -putri yang yang berpotensi untuk tidak bisa sekolah atau putus sekolah,” lanjutnya.

Risky sendiri sekarang berada di usia sekolah namun putus tidak melanjutkan, dan sekarang ingin membuka bengkel meskipun belum bisa merintis kearah sana, sementara yang kedua adiknya saat ini masih duduk di bangku SD.

“Kedepan kita akan bekerja sama dengan bupati untuk secara bertahap menfasilitasi pendidikan putra putrinya serta menfasilitasi kedua orang tuanya agar diperdayakan secara layak," Ujarnya.

Sedangkan rumahnya, lanjut Gus Ipul akan dibantu melalui pemerintah daerah, selain bantuan lainnya dari propinsi maupun dari pusat.



“Pemerintah daerah punya program untuk RTLH, pemberdayaan dari pusat sedangkan sekolahnya nanti di sekolah rakyat, sekolah rakyat ini nantinya juga akan menyasar keluarga - keluarga seperti keluarga rustini yang ada di Banjarnegara,” tambahnya.

Sementara terkait dengan persiapan, Bupati Banjarnegara dr. Amalia Desiana mengatakan bahwa dari kementrian PU sudah hadir di Banjarnegara, dan dalam satu bulan proses renovasi diharapkan selesai sehingga pembelajaran sudah melaksanakan sekolah rakyat sesuai dengan program presiden.

Untuk pendataan calon siswa SMP, Bupati Amalia mengatakan, saat ini jumlah yang sudah pasti sudah terdapat ada dua rombongan belajar (Rombel).

Namun saat ini pemkab sedang berupaya agar bisa memaksimalkan menjadi empat rombelsesuai dengan arahan bapak Menteri sosial.

“Saat ini yang sudah terdaftar 113 anak, dan itu akan bertambah karena kita sudah melakkan pendataan, dan saat ini baru tingkat SMP dulu, sementara untuk persiapan untuk SD dan SMP rencananya akan kita tempatkan di tanah milik pemerintah daerah seluas kurang lebih sekitar 7 hektar yang berada di Kelurahan Wangon,” katanya.(Anhar)

Senin, 02 September 2024

Tantangan Literasi Digital di Sektor Pendidikan Kabupaten Banjarnegara

tabloidpendidikannews.com – Dalam era digital yang semakin berkembang, literasi digital menjadi salah satu faktor kunci dalam pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Heling Suhono, S.Pd.MM, M.Pd, Kepala Pembinaan SD Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (DINDIKPORA) Kabupaten Banjarnegara baru baru ini. 

Heling Suhono menekankan bahwa perubahan teknologi yang pesat telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. "Disrupsi teknologi  mempengaruhi semua sektor, termasuk penerapan otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan big data yang semakin mendominasi," ungkapnya. Konektivitas 5G dan inovasi seperti kendaraan otonom dan drones semakin memperluas cakupan teknologi, menuntut adaptasi dari semua elemen masyarakat.

Pandemi COVID-19 telah 'memaksa' lembaga pendidikan untuk bertransformasi dari metode pembelajaran konvensional ke pembelajaran daring. "Kita harus beradaptasi dengan teknologi digital agar pendidikan tetap berjalan," tambahnya. 

Namun, Heling Suhono mengingatkan bahwa kurangnya literasi digital dapat menyebabkan masalah serius. Dia mencatat bahwa ketidakpahaman dalam literasi digital dapat membuat masyarakat mudah terjebak dalam penyebaran hoaks, penipuan daring, dan perundungan siber (cyberbullying).

Dalam konteks ini, Heling Suhono menekankan pentingnya pendidikan literasi digital. Dia menyatakan bahwa lembaga pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) perlu diberikan pemahaman tentang literasi digital agar siswa dapat memilah dan mengevaluasi informasi yang mereka terima.

 "Pendidikan literasi digital harus dimasukkan ke dalam kurikulum agar siswa mampu beradaptasi dengan cepat," ujarnya. Heling Suhono menambahkan bahwa kemampuan seperti informasi literasi, penggunaan sumber daya digital secara etis, dan pemahaman tentang rekam jejak digital perlu dikuasai oleh para siswa untuk melindungi diri mereka secara online.

Heling Suhono juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan literasi digital, seperti infrastruktur internet yang belum memadai, keterampilan digital yang masih rendah di kalangan pendidik dan siswa, serta kesenjangan akses teknologi di berbagai daerah.

 Selain itu, penyebaran berita palsu dan perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di era digital juga menjadi perhatian. "Pendidikan karakter harus diperkuat di tengah penggunaan teknologi untuk menciptakan individu yang bertanggung jawab," imbuhnya.

Heling Suhono menekankan bahwa peningkatan literasi digital di Kabupaten Banjarnegara merupakan langkah penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. "Dengan memahami dan memanfaatkan teknologi secara bijak, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan responsif terhadap perkembangan zaman," kata dia. 

Upaya bersama dari semua pemangku kepentingan di sektor pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa para pendidik dan siswa di Kabupaten Banjarnegara dapat beradaptasi dan berkembang dalam era digital yang penuh tantangan ini.

Minggu, 01 September 2024

Pj Bupati Banjarnegara Masrofi Motivasi Siswa SMK N 1 Bawang, Pentingnya Keterampilan dan Perilaku Baik untuk Sukses di Masa Depan

tabloidpendidikannews.com-Selain kecerdasan intelektual, keterampilan juga menjadi faktor penting yang harus dimiliki siswa untuk mencapai masa depan yang diinginkan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Pj Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, saat memberikan motivasi di SMK N 1 Bawang pada hari Rabu (28/8).

Menurut Pj Bupati Masrofi, ada tiga hal utama yang harus dimiliki oleh siswa untuk mencapai kesuksesan, yaitu ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang baik.
"Ketiga aspek ini menjadi bekal penting untuk meraih sukses, terutama saat memasuki dunia kerja. Karena saat melamar pekerjaan, tidak hanya kecerdasan intelektual yang menjadi pertimbangan, tetapi keterampilan dan perilaku yang baik juga akan menjadi nilai tambah," jelasnya.

Masrofi juga menambahkan bahwa kompetisi selalu ada dalam kehidupan. Oleh karena itu, siswa perlu terus meningkatkan kompetensi agar tetap bisa bersaing.

"Teruslah belajar, tambahkan ilmu pengetahuan, dan tingkatkan kompetensi sesuai bidang yang ditekuni, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal," ujarnya.

Terakhir, Masrofi mengingatkan pentingnya human relation atau hubungan antar manusia. Ia mendorong siswa untuk selalu menjalin komunikasi, terlibat dalam kegiatan organisasi guna melatih jiwa kepemimpinan, serta belajar mencari solusi saat menghadapi masalah.

Dalam kegiatan tersebut, Pj Bupati Masrofi juga menyerahkan penghargaan kepada siswa SMK N 1 Bawang yang berprestasi di tingkat nasional. (Ahr)

Kolaborasi Indonesia-AS Perkuat Pendidikan dan Pengajaran Bahasa

tabloidpendidikannews.com-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, baru-baru ini menerima kunjungan dari Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta. Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pengajaran bahasa dan budaya.

Dalam pernyataannya pada Sabtu (31/8/2024), Nadiem mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Amerika Serikat dalam membantu merealisasikan berbagai inisiatif Merdeka Belajar yang telah diluncurkan. Ia juga mencatat adanya peningkatan jumlah pelajar Indonesia yang kini melanjutkan pendidikan di universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.

Momen ini juga bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat. Duta Besar Kamala menekankan bahwa salah satu misi utamanya adalah mengeksplorasi peluang kerja sama yang lebih luas, terutama di bidang pendidikan.

"Kami ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang bisa ditawarkan oleh Amerika Serikat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia serta bagaimana kedua negara bisa terus mempererat kerja sama dalam bidang strategis ini," ujar Kamala.

Menanggapi hal ini, Nadiem menyoroti tantangan yang dihadapi pelajar Indonesia dalam menguasai bahasa, yang dianggap sebagai hambatan utama dalam mengakses pendidikan berkualitas global. Ia mengajak Amerika Serikat untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Indonesia.

Kolaborasi antara kedua negara dalam pengajaran bahasa Inggris telah dimulai melalui program Peace Corps dan Fulbright English Teaching Assistant (ETA). Namun, pelaksanaan program tersebut sempat tertunda akibat pandemi, dan kini program ini mulai dilanjutkan kembali. Saat ini, ada delapan relawan Peace Corps dan sepuluh relawan ETA yang bertugas mendampingi guru bahasa Inggris di sejumlah sekolah di Indonesia.

Nadiem juga menyebutkan bahwa program mobilitas pelajar seperti Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA), yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada 2021, dapat menjadi landasan penguatan kerja sama antara kedua negara. Menurutnya, antusiasme yang besar dari para pelajar dan efisiensi biaya karena durasi program yang lebih singkat menjadikan IISMA salah satu program yang sangat diminati.

Duta Besar Kamala pun mengapresiasi hal ini, seraya menambahkan bahwa semakin banyak perguruan tinggi di Amerika Serikat yang tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia. Ia berharap ke depannya, tidak hanya perguruan tinggi dengan peringkat tinggi saja yang dapat bekerja sama, tetapi juga perguruan tinggi lainnya yang memiliki keunggulan dalam bidang tertentu.

Selain pendidikan dan pengajaran bahasa, kerja sama di bidang kebudayaan juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Nadiem mengungkapkan bahwa kerja sama antara Kemendikbudristek, Museum Cagar dan Budaya (MCB), dan Smithsonian National Museum of Asian Art (NMAA) saat ini menunjukkan perkembangan yang positif.

Sabtu, 31 Agustus 2024

Balai Besar Guru Penggerak Jateng Perkuat P5 Melalui Pagelaran Budaya


tabloidpendidikannews.com- Balai Besar Guru Penggerak di Jawa Tengah memperkuat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan menyelenggarakan pagelaran budaya wayang kulit di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dalam Sarasehan P5 yang berlangsung pada Jumat (30/8/2024), Kepala Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah, Darmadi, menyatakan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

"Kami berusaha menyediakan sarana agar siswa memiliki tambahan referensi atau pengayaan," ujarnya, melansir Antara. 

Ia menambahkan bahwa dalam kegiatan tersebut, guru seni dan bahasa Jawa dipertemukan dengan pelaku budaya lokal di bidang perwayangan. 

"Kami mengadakan pertemuan dengan pelaku budaya lokal, karena meskipun wayang telah mendunia, asal usulnya tetap bersifat lokal. Ini penting agar pendidik bersama-sama membangun karakter anak-anak sebagai generasi penerus," jelas Darmadi.

Diharapkan melalui kegiatan ini, para guru muda dapat menyerap nilai-nilai luhur dan pendidikan yang masih relevan dari seni tradisional, yang selanjutnya dikenalkan kepada para siswa.

 "Kita tidak ingin nilai-nilai luhur dalam seni lokal hilang, sehingga para guru kehilangan referensi untuk menanamkan kebijaksanaan lokal kepada anak didik," imbuhnya.

Dalam hal implementasi di sekolah, Darmadi menekankan bahwa guru tidak seharusnya hanya fokus pada hasil karya siswa, melainkan lebih kepada penguatan karakter pelajar Pancasila melalui proyek yang dilaksanakan. 

"Tidak perlu acara yang besar atau komunal. Kami tidak melarang sekolah mengadakan kegiatan P5, asalkan esensinya tercapai," tuturnya.

Ia juga menyatakan keprihatinan jika pentas seni menjadi beban bagi orang tua siswa, seperti menyewa pakaian mahal atau guru untuk pertunjukan, tanpa mencapai tujuan karakter yang diharapkan. "Namun, sampai saat ini, nilai sejati P5 mulai terlihat," kata Darmadi.

Melalui upaya meningkatkan kompetensi pendidik dan mengembangkan kreativitas, terutama dalam Pendidikan Seni Budaya dan Bahasa Jawa, diharapkan materi yang diterima peserta dapat menjadi strategi yang dapat diterapkan dalam proyek pembelajaran.

Penguatan Pembelajaran Terdiferensiasi di SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu


 Kunjungan Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3 Purbalingga, SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu kembali menunjukkan dedikasinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menerima kunjungan lapangan dari 
Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3 pada hari Jumat (30/08/2024).

 Kegiatan ini  berlangsung di Laboratorium sekolah dan dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan, dengan fokus utama pada penguatan pembelajaran terdiferensiasi.
Kusriningsih, S.Pd., fasilitator yang memimpin kegiatan tersebut, menyampaikan materi 
yang komprehensif tentang pembelajaran terdiferensiasi.

 Dalam pemaparannya, melansir referensiberita.com, beliau 
menjelaskan langkah-langkah penting yang meliputi asesmen awal untuk memahami kebutuhan belajar siswa, proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan 
masing-masing siswa, serta penggunaan asesmen formatif dan sumatif untuk 
mengevaluasi hasil belajar.

"Pembelajaran terdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakomodasi perbedaan individual dalam belajar. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya," ujar Kusriningsih dalam sesi diskusi bersama para guru.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu, Nokman Riyanto, S.Pd.Si., 
M.Pd., juga turut memberikan sambutan pada acara tersebut.

 Beliau menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kusriningsih dan peran aktif seluruh guru dalam menyerap 
dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. "Pembelajaran terdiferensiasi adalah langkah strategis dalam memberikan pendidikan 
yang lebih inklusif dan adaptif.

 Dengan pendekatan ini, kita dapat membantu setiap siswa mencapai potensi maksimalnya," ungkap Nokman.
Selama kegiatan berlangsung, antusiasme para peserta terlihat jelas. 

Guru-guru aktif bertanya dan berdiskusi mengenai cara-cara praktis untuk mengimplementasikan metode tersebut dalam kelas mereka. Mereka juga mendapatkan panduan langsung 
tentang cara menyusun rencana pembelajaran yang lebih inklusif dan berbasis

Kunjungan ini merupakan bagian dari program Sekolah Penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya penguatan seperti ini, diharapkan SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu dapat terus bergerak maju dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi semua 
siswanya.

Kegiatan ini pun menegaskan komitmen sekolah dalam menerapkan pembelajaran 
yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa, sejalan dengan misi 
Sekolah Penggerak untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan dinamis.